Sudah hampir 4 tahun sejak saya membeli alat yang sampai sekarang belum juga berfaedah.Saya membicarakan sebuah alat jaringan yang di definisikan sebagai wifi dengan fungsi captive portal bawaan yang memiliki antar muka konfigurasi user friendly dan mudah di operasikan bahkan oleh Anak SD sekalipun.Alat ini benar memiliki harga yang lumayan mahal,sekitar Rp.600 ribuan saat saya beli.Sialnya saat itu saya baru belajar dengan ber eksperimen membeli alat yang "serupa" dengan CPE 210,seri accespoint PTP (point to point) dari TP-Link.Yang harapannya adalah ketika mencoba alat baru,harga lebih mahal,kita bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik.Tenyata hasilnya adalah Zonk.
Pengalaman ini mungkin cukup saya share dan bagi Anda yang beruntung membaca catatan ini bisa segera mengurungkan niat untuk meminang nya.3 unit saya beli dan sampai saat artikel ini saya rilis,hanya adaptornya saja yang saya pakai untuk menggantikan alat lain yang kebetulan meleduk.Ya memang sialnya adalah waktu itu saya beli sekaligus 3 unit.Parahnya lagi kita menghabiskan semua uang di kantong,ekstra zonk parah gaiiss.
Penasaran saja apasih yang menjengkelkan dari alat ini?yaitu signal poor,asli parah,bahkan setelah saya cari solusi alternatif di forum-forum luar.ternyata yang beredar di sini dan di eropa,sama sialnya.Tidak ada solusi sama sekali baik dengan firmware pabrikan sekalipun, yang ternyata juga tidak pernah di update.Jika kita adu dengan hotspot android saja masih mending hotspot HP.Heran juga padahal alat ini ber inpt power 24v0,5a.
Alat ini bernama EAP 110,haha,dari sekian banyak alat jaringan yang pernah Saya gunakan.Hanya 1 ini yang paling menyedihkan.
